Yang Memberi Akan Menerima

Kata Alkitab / 18 September 2008

Kalangan Sendiri

Yang Memberi Akan Menerima

Admin Spiritual Official Writer
7331
Nyonya William T. Moon dilanda perasaan sedih dan murung. Ia kehilangan suaminya, setelah beberapa tahun menikmati hidup pernikahan yang bahagia. Kesedihan makin mendalam ketika liburan Natal makin dekat. Selama hidupnya ia tidak pernah merayakan pesta Natal sendirian. Ada beberapa teman yang mengundang agar dia merayakan natal bersama mereka. Tapi ia yakin bahwa kehadirannya akan merusak suasana gembira keluarga mereka. Oleh sebab itu semua undangan yang tulus itu ditolaknya.

Sehari sebelum Natal, Nyonya Moon pulang dari kantor pada pukul 3 sore dan langsung berjalan-jalan tanpa tujuan di sepanjang jalan Fifth Avenue, dengan harapan dapat menghilangkan rasa sedih dan murung. Jalan penuh dengan orang yang wajahnya berseri-seri. Hal itu mengingatkan Nyonya moon akan kejaian pada masa silam, yang penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Sayang, masa silam itu kini telah tiada. Ia tidak kuasa menahan air mata yang terus mengalir membasahi pipi.

Setelah berjalan kaki sejam lamanya, Nyonya Moon akhirnya sampai di stasiun bus. Ia ingat, suaminya sering mengajak dia naik bus tanpa tujuan, sekedar untuk bertualang. Oleh sebab itu, begitu ada bus datang, ia langsung naik ke dalamnya. Pada perhentian terakhir ia turun, tanpa mengetahui nama tempat itu. Ketika melewati sebuah gereja tua, ia mendengar lagu "Malam Kudus". Ia lalu masuk ke dalam gereja itu, yang ternyata kosong, kecuali hanya seorang pemain orgel yang tidak menyadari kehadirannya. Denagn diam-diam ia duduk di salah satu bangku, sampai tertidur.

Tatkala ia terbangun, ia melihat 2 anak kecil yang berpakaian sangat jelek di depannya. Anak-anak itu ketakutan ketika melihat ia bangun. "Jangan takut," sapa Nyonya Moon, "Siapa kalian? Di mana orang tua kalian?"
"Kami tidak punya ayah dan ibu lagi..." jawab salah satu dari mereka.
Lalu Nyonya Moon mengajak mereka ke rumah makan. Ketika ia mengobrol dengan mereka sambil makan, ia jadi sadar bahwa sebenarnya ia sangat beruntung.

Ia juga mendapat pelajaran, kalau kita memberikan kebahagiaan kepada orang lain, kita juga akan menerima kebahagiaan. Dengan memberikan kasih sayang kepada orang lain, kita berhasil mengatasi kesedihan, penderitaan, dan kemurungan hati.
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu..." (Lukas 6:38).

Halaman :
1

Ikuti Kami